MEMORANDUM – Puasa Ramadan adalah kewajiban bagi umat Muslim. Namun, ada kalanya seseorang memiliki uzur (halangan) yang membuatnya tidak dapat menjalankan puasa, seperti sakit, bepergian, atau bagi perempuan yang sedang haid.
Dalam Islam, mereka yang tidak berpuasa wajib menggantinya di hari lain sebelum Ramadan berikutnya.
Namun, bagaimana jika seseorang lupa mengganti puasa hingga mendekati atau bahkan melewati Ramadan berikutnya? Berikut solusinya.
Mengganti Puasa Secepatnya (Qadha)
Jika baru menyadari bahwa masih memiliki utang puasa sebelum Ramadan berikutnya tiba, maka segeralah menggantinya sesegera mungkin.
Tidak ada batasan waktu tertentu dalam sehari, asalkan masih dalam bulan Syaban, Anda masih bisa melakukan qadha.
Membayar Fidyah Jika Tidak Sempat Mengganti
Jika seseorang benar-benar lupa dan baru teringat setelah Ramadan berikutnya telah tiba, maka ada perbedaan pendapat di kalangan ulama:
Sebagian ulama berpendapat cukup mengganti puasa di kemudian hari tanpa perlu membayar fidyah.
Pendapat lain menyatakan bahwa selain mengganti puasa, juga harus membayar fidyah berupa memberi makan fakir miskin sebanyak satu mud (sekitar 750 gram makanan pokok) untuk setiap hari yang terlewat.
Taubat dan Memohon Ampunan
Lupa mengganti puasa hingga Ramadan berikutnya menunjukkan kelalaian dalam memenuhi kewajiban.
Oleh karena itu, selain mengganti puasa dan/atau membayar fidyah, dianjurkan untuk bertobat kepada Allah dengan sungguh-sungguh serta berusaha lebih disiplin di masa mendatang.
Mencatat Utang Puasa Agar Tidak Terlupa Lagi
Agar kejadian ini tidak terulang, sebaiknya buat catatan khusus tentang jumlah hari puasa yang belum terganti.
bisa menggunakan jurnal harian atau aplikasi di ponsel untuk mengingatkan jadwal qadha puasa.
Artikel ini ditulis oleh Choirul Nisa – mahasiswa magang di Memorandum






