Beragam Keutamaan Salat Tarawih dari Malam Pertama hingga Kesepuluh

oleh -656 Dilihat
foto: freepik.com

MEMORANDUM – Salat tarawih merupakan salah satu ibadah yang menjadi ciri khas bulan suci Ramadan.

Ramadan menjadi bulan yang penuh berkah dan ampunan, yang membuat banyaknya umat Muslim berlomba-lomba dalam memperbanyak amal.

Salat tarawih merupakan salat sunah yang dikerjakan setelah salat isya dan hanya bisa dikerjakan di bulan Ramadan saja.

Maka dari itu, akan sangat rugi bagi kita jika tidak mengerjakan ibadah salat sunah tarawih ini.

Hal ini juga dikarenakan salat tarawih memiliki beberapa keistimewaan dan keutamaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh salat sunah lain.

Mengutip dari kitab Durratun Nashihin karya Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khubawi, salat tarawih memiliki keutamaan yang berbeda-beda setiap malamnya.

Berikut adalah keutamaan atau fadhilah yang didapat jika mengerjakan salat tarawih dari hari pertama hingga hari ke-10 di bulan Ramadan.

Malam pertama:

يَخْرُجُ الْمُؤْمِنُ مِنْ ذَنْبِهِ فِى اَوَّلِ لَيْلَةٍ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ اُمُّهُ

Artinya: “Pada malam pertama (Ramadan), dosa orang mukmin (yang mengerjakan tarawih) akan keluar seperti ketika ibunya melahirkan ia ke dunia”.

Malam kedua:

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةِ يُغْفَرُ لَهُ وَلِأَبَوَيْهِ اِنْ كَانَا مُؤْمِنَيْنِ

Artinya: “Pada malam kedua, orang yang salat tarawih akan diampuni dosanya serta dosa kedua orang tuanya jika keduanya mukmin”.

Malam ketiga:

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ يُنَادِيْ مَلَكٌ مِنْ تَحْتِ الْعَرْشِ اِسْتَأْنِفِ الْعَمَلَ غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ

Artinya: “Pada malam ketiga, malaikat di bawah arsy berseru: Mulailah melakukan amal kebaikan, maka Allah akan mengampuni dosamu yang telah lalu”.

Malam keempat:

وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةِ لَهُ مِنَ الْاَجْرِ مِثْلُ قِرَاءَةِ التَّوْرَاتِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالزَّبُوْرِ وَالْفُرْقَانِ

Artinya: “Pada malam keempat, dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala seseorabng yang membaca kitab Taurat, Injil, Zabur, dan Al Qur’an”.

Malam kelima:

وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى مِثْلَ مَنْ صَلَّى فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَ الْمَسْجِدِ الْمَدِيْنَةِ وَالْمَسْجِدِ الْاَقْصَى

Artinya: “Pada malam kelima, Allah memberikan pahala seperti pahala seseorang yang salat di Masjidil Haram, Masjid Madinah, dan Masjidil Aqsa”.

Malam keenam:

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى ثَوَابَ مَنْ طَافَ بِالْبَيْتِ الْمَعْمُوْرِ وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ حَجَرٍ وَمَدْرٍ

Artinya: “Pada malam keenam, Allah memberikan pahala seperti pahala malaikat yang tawaf di Baitul Makmur dan setiap batu dan tanah pun memintakan ampunan untuknya”.

Malam ketujuh:

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا اَدْرَكَ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ وَنَصَرَهُ عَلَى فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ

Artinya: “Pada malam ketujuh, seakan-akan menemui zaman Nabi Musa AS dan menolongnya dari serangan Fir’aun dan Haman”.

Malam kedelapan:

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى مَا اَعْطَى اِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ

Artinya: “Pada malam kedelapan, Allah memberikan anugerah sebagaimana anugerah yang telah diberikan kepada Nabi Ibrahim”.

Malam kesembilan:

وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ فَكَأَنَّمَا عَبَدَ اللهَ تَعَالَى عِبَادَةَ النَّبِىِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ

Artinya: “Pada malam kesembilan, seakan-akan beribadah kepada Allah sebagaimana ibadahnya para nabi”.

Malam kesepuluh:

وَفِى اللَّيْلَةِ الْعَاشِرَةِ يَرْزُقُهُ اللهُ تَعَالَى خَيْرَىِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Artinya: “Pada malam yang kesepuluh, Allah akan memberikan kebaikan yang lebih baik di dunia maupun di akhirat”.

 

Artikel ini ditulis oleh Muhammad Abiel Mahasin – mahasiswa magang di Memorandum

 

Penulis: Muhammad Abiel Mahasin
Editor: Agus Supriyadi


No More Posts Available.

No more pages to load.