Duka Kemenag Atas Ambruknya Asrama Putri Pesantren Situbondo, Santri Meninggal Dunia dan 11 Terluka

oleh -28 Dilihat

MEMORANDUM – Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa ambruknya atap satu ruang asrama putri di Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani, Situbondo.Insiden ini mengakibatkan satu santriwati meninggal dunia dan sebelas lainnya luka-luka.

Sebagai bentuk keprihatinan, Kemenag akan segera menyalurkan bantuan sebesar Rp200 juta untuk renovasi asrama tersebut.

Bantuan ini rencananya akan diantar langsung oleh Direktur Pesantren, Basnang Said, pada Kamis, 30 Oktober 2025.

“Kami sampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini,” terang Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, di Jakarta, Rabu 29 Oktober 2025.

“Insya Allah Kemenag akan beri bantuan Rp200 juta dan itu akan diantar langsung oleh Direktur Pesantren pada Kamis besok,” sambungnya.

Suyitno menjelaskan, berdasarkan laporan dari Kantor Kemenag Situbondo, atap asrama putri Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani ambruk pada Kamis dini hari, pukul 00.30 WIB.

Kejadian tragis ini terjadi saat cuaca sedang hujan deras disertai angin kencang. Luas ruangan asrama putri tersebut diperkirakan 48 meter persegi.

“Saat kejadian, dalam ruang asrama yang ambruk itu ada 19 santri putri. Mereka langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat oleh KH. Muhammad Hasan Nailul Ilmi beserta pengurus pondok pesantren,” papar Suyitno.

Setelah pemeriksaan, tercatat ada 11 santri putri yang mengalami luka. Enam santri mendapat penanganan di Puskemas Besuki.

Sementara empat orang diperiksa di RSUD Besuki (dua orang rawat jalan, dua orang opname). Satu orang lainnya dirawat di RSIA Jatimed.

“Namun, ada satu santri putri yang meninggal dunia atas nama Putri Helmikia Okta Viantika. Almarhumah meninggal sekitar pukul 05.37 WIB di RSIA Jatimed dan dikebumikan pada pukul 08.00 WIB,” sebut Suyitno.

“Kita doakan semoga santri yang wafat mendapat tempat terbaik di sisi Allah Swt. Santri yang luka semoga lekas sehat dan pulih. Aamiin,” tutupnya.

Dirjen Pendidikan Islam berharap peristiwa sejenis tidak terjadi lagi dan pihaknya akan melakukan pendataan untuk proses afirmasi.(*)

Penulis: Ali Muchtar


No More Posts Available.

No more pages to load.