MEMORANDUM – Muslim di Indonesia sangat terlihat gembira saat menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Fenomena ini terjadi di setiap tahunnya, terlihat banyaknya muda-mudi dari muda sampai tua yang antusias menyambut datangnya bulan Ramadan.
Hal ini bisa dilihat saat mereka mulai mencari takjil saat menjelang berbuka puasa, berbuka bersama dengan teman ataupun keluarga, sampai berbondong-bondong pergi ke musholla atau masjid untuk mengerjakan salat tarawih secara berjamaah.
Meskipun salat tarawih adalah salat sunah, banyak sekali umat Muslim yang semangat untuk mengerjakan salat tarawih ini, karena melihat banyaknya nilai keutamaan dan pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT.
Salat tarawih di Indonesia
Salat tarawih di beberapa musholla atau masjid memiliki bermacam-macam jenis, ada yang mengerjakannya dengan tempo yang pelan dan ada juga dengan tempo yang cepat, tergantung imamnya.
Imam salat tarawih biasanya akan menyesuaikan temponya ketika salat tergantung bagaimana keadaan masyarakat yang tinggal di sekitar.
Ini dikarenakan biasanya masyarakat ingin mengerjakan salat tarawih dengan cepat supaya cepat selesai pula.
Ini disebabkan karena beberapa faktor, ada yang ingin cepat-cepat pulang dan istirahat karena lelah bekerja seharian, serta ada juga yang masih memiliki urursan penting lainnya.
Sampai-sampai ada sebagian makmum yang belum selesai membaca tahiyat akhir dan imam sudah salam.
Hal ini bisa saja terjadi apabila imam ‘menyingkat’ bacaan tahiyat akhirnya dengan tujuan salat tarawih bisa cepat selesai.
Apakah boleh menyingkat bacaan salat?
Melansir dari laman NU Online, Bacaan tahiyat akhir boleh saja disingkat atau bisa juga dengan membacanya dengan cepat, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan.
Boleh membaca tahiyat dengan cepat dengan syarat huruf-hurufnya dibaca dengan jelas dan tidak boleh sampai terbelit-belit.
Hal ini cukup serius karena apabila salah dalam membaca bacaan salat bisa mengakibatkan salat tersebut batal.
Tertulis di kitab fiqih terkenal yang berjudul Fathul Mu’in.
فلو أظهر النون المدغمة في اللام في أن لا إله إلا الله أبطل لتركه شدة منه
Artinya: “Apabila ada orang yang salat membaca idhar dari nun yang seharusnya dibaca idgham pada kalimat ‘al lailaha illallah’ maka hal tersebut membatalkan salat sebab meninggalkan tasydid di situ”.
Serta bagaimana caranya jika ingin menyingkat bacaan tahiyat akhir untuk salat tarawih?
Yaitu dengan cara memilih dan membaca bacaan tahiyat yang diwajibkan saja supaya bisa lebih cepat.
Berikut adalah bacaan tahiyat akhir yang disingkat.
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَىٰ عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
At-tahiyyatul mubarakatus shalawatut thayyibatu lillah, assalamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh, assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahis shalihin, asyhadu alla ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan rasulullah.
Artikel ini ditulis oleh Muhammad Abiel Mahasin – mahasiswa magang di Memorandum






