Kapan Puasa Nisfu Syaban 2025 ?

oleh -1791 Dilihat
foto Abdullah Arif - Unsplash

MEMORANDUM – Berpuasa pada bulan Syaban merupakan salah satu ibadah sunah yang dianjurkan bagi seluruh umat Islam, diantaranya adalah puasa Ayyamul Bidh dan puasa Nisfu Syaban.

Puasa Nisfu Syaban dilaksanakan tanggal 15 Syaban pada kalender Hijriah. Pada tahun 2025 ini, Nisfu Syaban bertepatan pada Jumat, 14 Februari 2025.

Memperbanyak puasa di bulan Syaban merupakan hal yang sangat dianjurkan, sebagaimana Rasululllah SAW memperbanyak puasanya di bulan ini. Hal ini tercantum dalam sebuah hadis yang di riwayatkan oleh Aisyah RA, yang artinnya:

“Rasulullah SAW berpuasa sampai kami berkata beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka sampai kami berkata beliau tidak berpuasa. Tidak pernah Rasulullah SAW menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan, dan saya tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa di bulan lain seperti di bulan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Puasa Nisfu Syaban memiliki banyak sekali keutamaan. Salah satu keutamaan puasa Nisfu Syaban adalah Allah SWT akan memberikan ampunan dan keberkahan bagi siapapun yang mengerjakannya. Selain itu, Allah SWT juga membuka lebar pintu ampunan bagi hamba-hamba-Nya yang beribadah pada malam Nisfu Syaban.

Sebagaimana dijelaskan pada hadis yang diriwayatkan Ali bin Abi Thalib RA, Rasulullah SAW bersabda, yang  artinya:

“Apabila tiba malam Nisfu Syaban, sholatlah di malam harinya dan puasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah menyeru hamba-Nya ketika matahari tenggelam dan berfirman, ‘Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? Aku akan mengampuninya. Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? Aku akan memberinya. Adakah yang terkena musibah? Aku akan menyembuhkannya… sampai terbit fajar.'” (HR. Ibnu Majah)

Dengan menjalankan puasa Nisfu Syaban, dapat menjadi persiapan bagi kita umat Muslim untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Puasa Nisfu Syaban memiliki tata cara yang sama seperi puasa sunah pada umumnya, yaitu:

Niat

Sebelum menjalankan puasa Nisfu Syaban hendaknya berniat terlebih dahulu. Sebagaimana niatnya adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya’ban esok hari karena Allah SWT.”

Namun jika kalian lupa berniat sebelumnya, kalian dapat berniat pada siang harinya dengan membaca:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya’ban hari ini karena Allah SWT.”

Sahur

Melakukan makan dan minum sebelum adzan subuh merupakan hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebelum menjalankan puasa. Hal ini telah dijelaskan dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda:

“Bersahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain dianjurkan oleh Rasulullah, bersahur sebelum berpuasa dapat memberi kalian asupan energi supaya kuat seharian menjalani puasa.

Menahan Diri

Jika ingin mendapat pahala, maka berpuasalah dengan menahan diri dari hal – hal yang dapat membatalkan puasa seperti makan, minum, nafsu, dan segala hal yang dapat mendatangkan dosa. Sebagaimana dijelaskan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, yang artinya:

“Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan.” (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah)

Menyegerakan Berbuka

Segera berbuka ketika memasuki waktu magrib atau saat terdengar adzan magrib. Untuk bacaan doa berbuka puasa Nisfu Syaban sama seperti bacaan berbuka puasa di bulan Ramadhan.

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih”.

Berpuasa di bulan Syaban dapat menjadi ajang bagi kalian para umat Muslim untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Selain berpuasa, kalian juga dianjurkan untuk mengerjakan amalan – amalan sunah di malam Nisfu Syaban.

Semoga kita selalu diberi keberkahan oleh Allah SWT dan mendapat kemudahan dalam menjalani segala perintah-Nya.

Artikel ini ditulis oleh Muhammad Akmal Haidar – mahasiswa magang di Memorandum

 

Penulis: Muhammad Akmal Haidar
Editor: Agus Supriyadi


No More Posts Available.

No more pages to load.