Mengelola Keuangan di Bulan Ramadan: Ibadah Maksimal, Hemat Optimal

oleh -649 Dilihat
foto:freepik

MEMORANDUM – Umat Muslim di seluruh dunia harus menjalankan puasa sebagai salah satu kewajiban mereka selama bulan Ramadan yang penuh berkah. Bulan ini bukan hanya waktu untuk meningkatkan ketakwaan, tetapi juga waktu untuk beribadah, berdoa, dan mempererat hubungan dengan keluarga dan orang lain.

Meskipun demikian, ada unsur keuangan yang harus dipertimbangkan di balik momen spiritual ini. Selama Ramadan, mengelola keuangan kita dengan bijak tidak hanya memungkinkan kita untuk melakukan ibadah dengan lancar, tetapi juga memungkinkan kita untuk lebih hemat dan berbagi dengan sesama.

Perencanaan Keuangan yang tepat
Merencanakan anggaran bulanan secara matang adalah salah satu cara untuk mengelola keuangan selama Ramadan. Ini karena pengeluaran selama bulan ini biasanya meningkat, terutama untuk makanan dan minuman untuk berbuka puasa dan sahur, serta untuk membeli pakaian baru untuk Hari Raya.

Oleh karena itu, penting untuk membuat anggaran khusus untuk bulan ini agar Anda tidak melebihi kemampuan Anda. Pertama, catat semua biaya yang akan Anda habiskan selama Ramadan, mulai dari bahan makanan, membeli Souvenir, dan pergi ke rumah keluarga.

Selanjutnya, sesuaikan pengeluaran dengan pendapatan. Selain mempertimbangkan kebutuhan mendesak lainnya, pastikan anggaran tidak membebani keuangan pribadi.

Berhemat Dalam Keuangan
Bulan Ramadan seringkali berhubungan dengan peningkatan konsumsi, terutama ketika berbuka puasa. Di berbagai lokasi, banyak individu cenderung membeli makanan dalam jumlah besar dan beragam untuk berbuka. Walaupun ini adalah hal yang biasa, mengingat karakter bulan Ramadan yang sarat dengan kebersamaan, kita tidak boleh melupakan pentingnya menghemat.

Untuk menghemat, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan menyusun menu sahur dan buka puasa yang sederhana, tetapi bernutrisi. Membeli bahan makanan dengan jumlah yang tepat dan menghindari pemborosan adalah langkah yang pertama.

Di samping itu, mengatur waktu berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan secukupnya tanpa berlebihan juga akan mengurangi pemborosan makanan dan pengeluaran.

Menghindari makan di restoran terlalu sering selama Ramadan juga bisa mengurangi pengeluaran. Walaupun kadang-kadang bersantap bersama keluarga di luar dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan, lebih baik memasak makanan sendiri di rumah untuk mengendalikan pengeluaran.

Meningkatkan Keinginan Berbagi
Salah satu pelajaran yang didapat selama Ramadan adalah memberikan dan berbagi dengan orang lain. Zakat, infak, dan sedekah adalah elemen penting dalam bulan yang penuh berkah ini. Selain membantu orang yang membutuhkan, berbagi juga memberikan kebahagiaan tersendiri bagi si pemberi.

Namun, berbagi juga perlu dilakukan secara bijaksana, mengingat adanya tanggung jawab terhadap keuangan pribadi. Tentukan terlebih dahulu persentase dari pendapatan yang akan disisihkan untuk dibagikan, entah dalam bentuk uang, makanan, atau barang.

Umumnya, zakat fitrah adalah tanggung jawab yang perlu dibayarkan oleh setiap Muslim yang mampu. Setelah itu, Anda dapat meningkatkan jumlah sedekah atau infak sesuai dengan kapasitas dan keinginan untuk berbagi.

Anda juga dapat berbagi dengan cara yang lebih praktis, misalnya dengan memberikan makanan berbuka bagi mereka yang membutuhkan di sekitar lokasi Anda. Ini ialah metode yang menakjubkan untuk menguatkan ikatan persaudaraan dan memberikan keuntungan kepada orang lain. Jika ada kesempatan, ajaklah keluarga untuk turut serta dalam kegiatan sosial seperti ini agar nilai kebersamaan semakin dirasakan.

Manfaatkan Diskon Dan promo Ramadan
Bulan Ramadan sering kali dimanfaatkan oleh banyak toko atau pusat perbelanjaan untuk menawarkan diskon atau promosi khusus. Ini dapat menjadi kesempatan untuk memperoleh keperluan dengan biaya yang lebih rendah. Namun, tetap teliti dalam menggunakan promo atau potongan harga tersebut.

Jangan terpengaruh oleh suasana dan tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena ada potongan harga. Pastikan bahwa barang yang dibeli adalah kebutuhan yang benar-benar diperlukan selama Ramadan atau untuk keperluan Idul Fitri. Dengan menggunakan promo secara cerdas, Anda dapat mengurangi pengeluaran dan memperoleh barang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.

Optimalkan Prioritas Kebutuhan
Pada bulan Ramadan, prioritas utama adalah memenuhi kebutuhan ibadah, makanan untuk sahur dan berbuka, serta pakaian untuk perayaan Hari Raya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menetapkan prioritas dengan bijak supaya pengeluaran tetap terjaga.

Pastikan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan bergizi yang cukup untuk sahur dan berbuka puasa. Selanjutnya, tetapkan anggaran untuk kebutuhan beribadah seperti Al-Qur’an,sarung dan perlengkapan ibadah lainnya.

Terakhir, alokasikan dana untuk kebutuhan Lebaran, seperti baju baru atau kado untuk keluarga dan teman. Dengan menetapkan prioritas yang benar, Anda akan lebih mudah mengatur keuangan dan menghindari pemborosan.

Kurangi Hutang Yang Tak Penting
Salah satu tantangan utama dalam mengatur keuangan selama Ramadan adalah kecenderungan untuk berutang, khususnya menjelang Hari Raya. Banyak individu tertarik untuk membeli barang-barang mahal atau keperluan Lebaran dengan cara berutang, meskipun penghasilan mereka mungkin tidak cukup.

Sebaiknya, jauhi berhutang untuk memenuhi hasrat konsumtif. Sebagai alternatif, buatlah rencana pengeluaran yang teliti dan distribusikan anggaran yang tersedia untuk kebutuhan yang sangat krusial. Memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan akan membantu mempertahankan kestabilan finansial dan mencegah beban utang usai Ramadan.

Artikel ini ditulis oleh Muhammad Habib, Mahasiswa Magang di Memorandum

 

 

 

 

Penulis: Muhammad Habib A
Editor: Agus Supriyadi


No More Posts Available.

No more pages to load.