Nenek Kambe Bersyukur Menginjak Tanah Suci, Terharu Dengan Pelayanan Petugas Haji

oleh -6 Dilihat

JEDDAH, MEMORANDUM – Nenek Kambe Lapoto Yamma (88), seorang jemaah haji lansia asal Makassar, memancarkan rasa syukur saat tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Dengan dibantu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Nenek Kambe turun dari kursi rodanya dan melakukan sujud syukur atas kesempatannya menjejak Tanah Suci.

“Terima kasih ya nak, para petugas haji pelayanannya sangat baik, nyaman dan menyenangkan,” ungkap Nenek Kambe kepada petugas, Rabu 5 Juni 2024.

Ucapan terima kasih ini disampaikan Nenek yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 33 Embarkasi Makassar (UPG-33) tersebut.

Sepanjang perjalanan dari Embarkasi Makassar hingga Tanah Suci, Nenek Kambe mengaku selalu dibantu dan dilayani dengan penuh perhatian oleh para petugas haji. Beliau menunaikan ibadah haji bersama anaknya, Mustaring Sesi.

“Tadi saat tiba, Ibu sedikit memaksa mau turun dari kursi roda untuk sujud syukur katanya, tetapi saya takut ibu jatuh. Alhamdulillah, ada petugas haji yang bantu jadi ibu bisa sujud syukur,” tutur Mustaring.

Mustaring pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesigapan dan pelayanan prima petugas haji, khususnya kepada jemaah lansia seperti ibundanya.

“Banyak kemudahan dan kenyamanan yang kami terima sebagai jemaah haji dan pendamping lansia dari petugas haji, khususnya di Bandara Jeddah ini. Sekali lagi terimakasih kami ucapkan buat para petugas PPIH,” sambungnya.

Mustaring menceritakan bahwa pada tahun 2016, bersama tiga saudaranya, mereka mengumpulkan dana untuk mendaftarkan sang ibu yang sudah lansia untuk pergi haji.

Setahun kemudian, kakak laki-lakinya yang tertua mendaftar dengan harapan nantinya bisa mendampingi sang bunda.

“Niat kami bertiga ingin membahagiakan dan wujud bakti pada ibu yang sudah lansia agar bisa pergi haji bersama-sama. Qadarullah, sebelum dipanggil untuk berangkat (haji), kakak laki-laki sudah meninggal,” tuturnya dengan sedih.

Karena kakak laki-lakinya meninggal, Mustaring yang berprofesi sebagai petani diminta untuk menjadi penggantinya. Dia bersyukur waktu pelunasan dapat dibantu oleh anaknya.

“Alhamdulillah, pas pelunasan tadi anak saya bisa bantu dana pelunasannya, dan ia juga baru lolos jadi pegawai PPPK,” ujarnya tersenyum haru.

Melihat kebahagiaan sang ibu yang sudah lanjut usia bisa menunaikan ibadah haji, Mustaring tampak selalu mengulas senyum serta selalu mengucapkan rasa syukur atas kemudahan yang ia dan ibunya terima.

Kisah Nenek Kambe dan Mustaring merupakan bukti nyata dedikasi dan pelayanan prima para petugas haji dalam membantu jemaah haji, khususnya lansia, dalam melaksanakan ibadah suci di Tanah Suci.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.