Pilih Naik Bis (13)

oleh -18 Dilihat
oleh
Pilihan bis dari mulai kedatangan, yang dilengkapi meja makan

Oleh: Choirul Shodiq

 

Kali ini saya putuskan, bersama jemaah ke Makkah naik bis. Tidak seperti tahun lalu.

Pada 2023 lalu, jemaah Memorandum, jumlahnya sekitar 40 orang. Sebagian naik kereta cepat, dan sisanya naik bis.

Yang naik kereta cepat, sekitar 15 orang. Sisanya ikut rombongannya Mas Wawan, yang saat itu sebagai pemimpin redaksi Memorandum.

Sedang saya bersama Mas Bajuri, mengawal rombongan di kereta cepat. Mas Bajuri ini adalah pemilik Travel Bakkah, yang membawa jemaah.

Kami ingin mencoba kereta, yang punya kecepatan sekitar 300 km/jam itu. Meski setiap orang, harus merogoh kocek tambahan sekitar 1,4 juta.

Kok mahal ?
Ya.
Jika pesan tiketnya sejak jauh hari, bisa hanya sekitar 800, atau 900 ribu.
Mereka tidak ambil pusing, dengan 1,4 jt. Yang penting bisa merasakan sensasi perjalanan yang tenang, dan cepat di dalam kereta Haramain Express.

Sayang, saat itu jadwal keberangkatan keretanya sudah lepas senja. Sehingga tidak bisa melihat pemandangan gurun pasir, dan bukit bukit cadas.

Hanya samar samar masih bisa terlihat pemandangan, di balik jendela.
Kereta Haramain High Speed (Haramain Express) itu, melesat sangat cepat.

Jarak Madinah ke Makkah, hanya butuh waktu sekitar 135 menit. Jika harus naik bis, dibutuhkan waktu sekitar 6 jam.

Pertimbangan, memilih naik bis, kali ini bisnya sangat istimewa.
Di dalamnya di lengkapi meja makan, dan duduknya bisa berhadap hadapan. Cocok untuk satu keluarga. Nyaman.

Pertimbangan lain, barang bawaan jemaah, yang bertambah.
Terlebih harus ke distrik Al Hadra, yang jaraknya masih sekitar 10 km dari hotel.

Kereta Cepat Haramain Express

Barang barang bawaan yang banyak, di koper besar itu, tidak bisa masuk kereta.
Saya perhatikan, sepulang dari city tour, banyak jemaah, membawa tas tentengan.

Mereka pada memborong oleh oleh. “Mumpung masih ada sisa real,” seloroh mereka memberikan alasan, setelah berbelanja di Madinah.

Mereka kini lagi, berkemas, meninggalkan kota Madina. Melaksanakan ibadah umrah, ke tanah suci Makkah.

Waktu tinggal di Madinah, hanya beberapa hari. Terlebih, untuk jemaah yang mengambil paket 9 hari. Hanya 3 hari di Madinah.

Beda, dengan mereka yang mengambil paket, di atas 9 hari. Bisa lebih lama tinggal di Madinah.

Bahkan jemaah haji, bisa 8 hari atau lebih di Madinah. Mereka bisa melaksanakan salat arbain berjamaah di Masjid Nabawi.

Salat arbain adalah salat berjamaah di masjid Nabawi. Dijalaninya bersama imam rawatib, sebanyak 40 waktu.

Untuk melaksanakan itu, perlu waktu tinggal minimal 8 hari, di Madinah. Atau lebih.

Sedang jemaah umrah, sedikit sekali yang bisa tinggal lebih 8 hari. Namun tetap ada juga beberapa travel, yang menyediakan paket arbain.

Paket umrahnya harus lebih dari 10 hari. Mereka mengejar fadilahnya arbain, karena berpatok pada sebuah hadist. Akan terhindari dari api neraka dan adzab, bila melaksanakan salat arbain, secara berjamaah.

Hadist tersebut masih jadi perbincangan, di kalangan ulama. Ada yang menyebut tetap boleh dilakukan, karena berupa amalan, dan bukan menyangkut hukum.
Wallahua’klam.
(Bersambung)

No More Posts Available.

No more pages to load.