MEMORANDUM – Terdapat ibadah sunah selain tarawih yang biasa dilakukan di bulan suci Ramadan.
Setelah selesai melakukan salat tarawih, biasanya para umat Muslim yang melakukan salat tarawih di masjid akan melanjutkannya dengan salat sunah lainnya yang bernama salat witir.
Salat witir merupakan ibadah salat sunah yang biasanya dikerjakan secara berjamaah setelah salat tarawih di bulan Ramadan.
Salat sunah ini tidak hanya bisa dilakukan setelah salat tarawih di bulan Ramadan saja, akan tetapi bisa dilakukan setiap harinya asalkan pada malam hari.
Hal ini sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan tertulis di dalam hadis.
إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَمَدَكُمْ بِصَلَاةٍ وَهِيَ الْوِتْرُ جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ فِيمَا بَيْنَ صَلَاةِ الْعِشَاءِ إِلَى أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ.
Artinya: “Sesungguhnya Allah mengulurkan kepadamu dengan salat, yaitu salat witir. Allah menentukan waktunya setelah salat isya hingga terbitnya fajar.” (HR. Tirmidzi).
Salat ini bisa dikerjakan kapan saja asalkan pada malam hari, meskipun salat witir ini identik dengan salat yang dikerjakan setelah salat tarawih.
Sesuai dengan namanya, Witir berarti ganjil, maka dari itu salat witir hanya bisa dikerjakan dengan rakaat yang ganjil.
Ada beberapa pilihan rakaat bagi siapapun yang ingin mengerjakan salat witir ini, yaitu mulai dari satu rakaat, tiga rakaat, dan juga lima rakaat.
Hal ini sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan tertulis di dalam hadis.
الْوِتْرُ حَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُؤْتِرَ بِخَمْسٍ فَلْيَفْعَلْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوْتِرَ بِثَلَاثٍ فَلْيَفْعَلْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوْتِرَ بِوَاحِدَةٍ فَلْيَفْعَلْ.
Artinya: “Salat witir adalah hak bagi setiap Muslim, maka siapa yang ingin mengerjakan lima rakaat maka kerjakanlah, siapa yang ingin mengerjakan tiga rakaat maka kerjakanlah, dan siapa yang ingin mengerjakan satu rakaat maka kerjakanlah.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Nasa’i).
Niat Salat Witir
Ada berbagai macam jenis niat salat witir, ini dikarenakan jika kita mengerjakan salat witir yang rakaatnya ganjil, maka tidak bisa dikerjakan secara langsung.
Contohnya ketika mengerjakan salat witir tiga rakaat, maka dilakukan dengan cara dua rakaat kemudian salam, dan dilanjutkan dengan satu rakaat satu kali salam.
Berikut ini adalah niat salat sunah witir dua rakaat:
أَصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكَعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal witri rak’ataini lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat mengerjakan salat sunah witir dua rakaat karena Allah ta’ala”.
Kemudian berikut ini adalah niat salah sunah witir satu rakaat:
أصَلِّي سُنَةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal witri rak’atan lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat mengerjakan salat sunah witir satu rakaat karena Allah ta’ala”.
Artikel ini ditulis oleh Muhammad Abiel Mahasin – mahasiswa magang di Memorandum








