369 Calon Petugas Haji Jawa Timur Ikuti Tes Wawancara

oleh -296 Dilihat
oleh

Surabaya, memorandum – Sebanyak 369 peserta calon petugas haji 2024 dari seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Timur mengikuti tes wawancara pada Kamis (28/12) di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur Husnul Marom mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan tahap kedua setelah mereka lolos pada seleksi tahap pertama di tingkat kabupaten/ kota.

Pada seleksi tahap kedua ini, kata Marom, peserta harus mengikuti tes dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) ini dan wawancara. Peserta yang hadir sejak pukul 07.00 WIB ini mengikuti tes yang terdiri dari 100 soal dengan durasi 120 menit.

Tes CAT ini meliputi materi pengetahuan agama Islam, pengetahuan tentang ibadah haji, pengetahuan umum, dan wawasan kebangsaan. Soal-soal yang diujikan disusun oleh tim penyusun soal dari Kanwil Kemenag Jatim yang terdiri dari para ahli di bidangnya.

Husnul Maram, dalam sambutannya menyampaikan beberapa pesan kepada peserta. Pertama, jika nanti lolos test, maka harus mentaati regulasi. Kedua, petugas haji harus moderat, anti kekerasan, memiliki sifat toleransi kepada siapapun, dan adaptif terhadap tradisi setempat.

“Petugas haji harus menjadi teladan bagi jemaah haji. Oleh karena itu, harus memiliki sikap dan perilaku yang baik, serta mampu menjalankan tugasnya dengan profesional,” ujarnya.

Husnul Maram juga menyampaikan bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 ditargetkan akan diikuti oleh 41.000 jemaah dari Jawa Timur. Untuk itu, diperlukan petugas haji yang berkualitas dan profesional agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah.

Sementara itu, Ketua FK Patuh Jatim (Forum komunikasi Pengusaha Travel Umrah Haji) Bajuri dihubungi terpisah mengatakan bahwa seleksi tahun ini persaingannya cukup ketat karena informasinya semakin terbuka dan pesertanya sangat variatif.

“Pesertanya bukan hanya dari ASN Kemenag, tapi juga dari ormas Islam, pesantren, kampus dan masyarakat umum. Mulai pendidikan lulusan S1 sampai Profesor ,” kata Bajuri yang berada di lokasi seleksi untuk menyemangati sahabat-sahabatnya sesama pembimbing haji.

Ketika ada peserta yang meragukan hasil seleksi ini, Bajuri mencoba menetralisir bahwa semua sudah ada yang Maha Mengatur.

“Haji itu panggilan Allah, maka menjadi petugas haji pun juga panggilan Allah. Jika lulus disyukuri, jika gagal berarti belum mendapat panggilan,” ujarnya di depan para alumni sertifikasi pembimbing haji tahun 2021 dan 2023 yang ikut menjadi peserta. (bjr/gus)

No More Posts Available.

No more pages to load.