MEMORANDUM – Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang telah baligh dan sehat.
Namun, bagaimana dengan ibu hamil? Apakah mereka tetap diwajibkan berpuasa, atau ada keringanan tertentu dalam Islam? Selain itu, bagaimana pandangan medis mengenai dampak puasa terhadap ibu hamil dan janinnya?
Hukum Puasa bagi Ibu Hamil dalam Islam
Dalam Islam, ibu hamil diberikan keringanan untuk tidak berpuasa jika merasa khawatir akan kesehatannya atau kesehatan janinnya. Hal ini berdasarkan beberapa dalil, di antaranya:
Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah ayat 184:
“Dan barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib mengganti puasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.”
Ayat ini dijadikan dasar bahwa orang yang memiliki kondisi khusus, termasuk ibu hamil, diperbolehkan tidak berpuasa.
Hadis Rasulullah ﷺ:
“Sesungguhnya Allah meringankan separuh salat bagi musafir, dan meringankan puasa bagi musafir, wanita hamil, dan menyusui.” (HR. Abu Dawud & An-Nasa’i)
Hadis ini menunjukkan bahwa ibu hamil boleh meninggalkan puasa jika merasa kesulitan.
Kewajiban Mengganti Puasa
Bagi ibu hamil yang tidak berpuasa, ada dua pendapat ulama mengenai cara menggantinya:
1. Mengqadha (mengganti puasa di hari lain)
Seperti orang sakit, ibu hamil bisa mengganti puasanya setelah melahirkan dan dalam kondisi sehat.
2. Membayar fidyah
Jika ibu hamil khawatir pada kesehatan janin, ia bisa membayar fidyah (memberi makan orang miskin) tanpa perlu mengganti puasa.
Pendapat mana yang harus diikuti sebaiknya disesuaikan dengan mazhab yang dianut dan berkonsultasi dengan ulama setempat.
Pandangan Medis tentang Puasa bagi Ibu Hamil
Secara medis, ibu hamil diperbolehkan berpuasa jika kesehatannya dalam kondisi baik dan tidak ada komplikasi.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan berpuasa:
Faktor yang Harus Dipertimbangkan
1. Usia kehamilan:
Trimester pertama dan ketiga lebih berisiko karena janin sedang berkembang pesat dan ibu rentan mengalami mual, muntah, atau dehidrasi.
2. Riwayat kesehatan:
Jika ibu hamil memiliki anemia, tekanan darah rendah, atau diabetes gestasional, puasa dapat membahayakan kesehatannya.
Nutrisi dan hidrasi Kekurangan asupan makanan dan cairan bisa menyebabkan gangguan pada janin dan ibu hamil.
Dampak Puasa terhadap Ibu Hamil dan Janin
1. Trimester pertama:
Berpuasa bisa memperburuk mual dan muntah, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
2. Trimester kedua:
Ini adalah periode paling aman untuk berpuasa, asalkan asupan nutrisi tetap tercukupi.
3. Trimester ketiga:
Berpuasa dapat menyebabkan kelelahan berlebih dan risiko kelahiran prematur jika ibu tidak cukup makan dan minum.
Tips Aman Berpuasa bagi Ibu Hamil
Jika ibu hamil memutuskan untuk berpuasa, berikut beberapa tips agar tetap sehat:
1. Konsultasikan dengan dokter sebelum berpuasa.
2. Pastikan asupan nutrisi terpenuhi saat sahur dan berbuka.
3. Minum air yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
4. Hindari aktivitas berat dan istirahat yang cukup.
5. Jika merasa lemas, pusing, atau ada tanda bahaya, segera batalkan puasa.
Artikel ini ditulis oleh Choirul Nisa – mahasiswa magang di Memorandum






