Ini Batik Sekar Arum Sari yang Resmi Jadi Seragam Baru Jemaah Haji Indonesia

oleh -101 Dilihat
oleh

Jakarta, memorandumhajiumrah.com – Pelaksanaan ibadah haji 1445 H/2024 M dipastikan akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini setelah Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas secara resmi meluncurkan batik motif Sekar Arum Sari sebagai batik untuk jemaah haji Indonesia.

Pemilihan batik motif Sekar Arum Sari ini melalui Sayembara Desain Batik Jemaah Haji Indonesia yang digelar oleh Kemenag sejak Agustus 2023 silam. Sayembara ini dimenangkan oleh Sony adi Nugroho.

Batik baru jemaah haji Indonesia berwarna ungu bermotif Sekar Arum Sari, yang terinspirasi dari melati putih, motif kawung, motif truntum, motif songket dan tenun, serta burung garuda.

Motif ini mengambil filososfi puspa nasional Indonesia yang digambarkan dengan bunga melati putih yang melambangkan simbol kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati

“Malam ini kita meluncurkan batik baru untuk jemaah haji. Kita tahu, Jemaah haji bukan hanya spiritual saja, mereka juga sekaligus menjadi duta, sepantasnya pakaian yang akan digunakan adalah pakaian yang mewakili Indonesia,” ungkap Gusmen, panggilan akrab Menteri Agama pada Selasa (12/12/23).

Gus Men, juga menjelaskan bahwa batik tak sekedar fashion, namun juga Identitas Bangsa Indonesia. Karena itu penting jika batik yang diluncurkan adalah batik yang mewakili dan menjadi Indentitas Bangsa.

“Batik bukan sekedar fashion, oleh UNESCO juga ditetapkan sebagai warisan takbenda dan ciri Indonesia. Di forum G20 pimpinan negara juga menggunakan batik saat gala diner. Karena itu kita patut berbangga memiliki batik,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief menjelaskan bahwa batik baru ini akan menggantikan batik sebelumnya yang sudah digunakan sejak 2011.

“Batik sebelumnya sudah lebih 10 tahun digunakan, dan ternyata belum sepenuhnya mewakili identitas Indonesia. Banyak yang belum mengenali seragam batik Indonesia. Karena itu, kami menyelenggarakan sayembara untuk batik baru,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa seragam batik akan diproduksi, dengan metode cap, dengan melibatkan banyak UMKM yang memenuhi syarat sesuai standar yang dibuat Kemenag.

“Diperkirakan per jemaah membutuhkan 3 meter kain untuk satu batik, jadi sekitar 600 KM banyaknya jika dibentangkan. Artinya akan melibatkan banyak UMKM untuk membuatnya, ini juga bentuk kepedulian kita terhadap UMKM,” ujarnya.(gus)

No More Posts Available.

No more pages to load.