JAKARTA,MEMORANDUM – Hari ini menjadi momen puncak ibadah haji bagi jutaan umat Islam di seluruh dunia, termasuk jemaah haji Indonesia. Tepat pada tanggal 9 Zulhijah 1445 Hijriah atau 15 Juni 2024, mereka berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan rukun haji yang paling penting wukuf.
Wukuf di Arafah merupakan momen penuh makna dan khusyuk, di mana jemaah haji berdiam diri dan merenungi kebesaran Allah SWT. Sejak tergelincirnya matahari (waktu Zuhur), jemaah haji memenuhi Padang Arafah, memanjatkan doa, dan memohon ampunan atas dosa-dosa mereka.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyelenggarakan khutbah wukuf dan salat berjamaah di tenda utama dan di setiap tenda jemaah. Khutbah wukuf di tenda utama disampaikan oleh Habib Ali Hasan Al Bahar, Lc, MA, diikuti salat berjamaah qashar Zuhur dan Asar, zikir, dan doa wukuf.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam pesannya kepada jemaah haji Indonesia, menekankan agar mereka memanfaatkan momen emas ini dengan memperbanyak zikir, talbiyah, kalimat tauhid, dan membaca Al-Qur’an. Beliau juga mengingatkan jemaah untuk menyelingi zikir dengan doa, karena Arafah adalah tempat mustajab.
Tahun ini, PPIH memberlakukan skema murur bagi jemaah haji risiko tinggi, lanjut usia, disabilitas, pengguna kursi roda, dan pendampingnya di Muzdalifah. Skema ini bertujuan untuk memperlancar pergerakan jemaah dan meminimalisir kelelahan.
Jemaah haji Indonesia yang wafat hingga saat ini berjumlah 121 orang. Seluruh jemaah yang wafat akan dibadalhajikan.
Wukuf di Arafah merupakan pengalaman spiritual yang tak terlupakan bagi para jemaah haji. Momen ini menjadi pengingat akan keagungan Allah SWT dan kesetaraan manusia di hadapan-Nya.
Mari kita doakan agar seluruh jemaah haji Indonesia dapat menyelesaikan ibadah haji dengan lancar dan mabrur, dan kembali ke tanah air dengan membawa limpahan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.(*)
