MEMORANDUM – Islam mempunyai beberapa kewajiban yang harus dipenuhi oleh para penganutnya.
Salah satu kewajiban itu tertera di dalam rukun Islam, tertulis di nomor urut dua, yaitu salat.
Salat merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh para umat Muslim dan apabila ditinggalkan maka akan mendapat dosa.
Tidak main-main, meninggalkan salat dengan sengaja termasuk ke dalam dosa besar.
Tertulis di dalam suatu hadis, Nabi SAW bersabda.
وَعَنْ بُرَيْدَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : (( العَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلاَةُ ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ.
Artinya: “Dari Buraidah RA., Nabi SAW bersabda, “Perjanjian yang mengikat antara kita dan mereka adalah shalat, maka siapa saja yang meninggalkan shalat, sungguh ia telah kafir.” (HR. Tirmidzi).
Nabi SAW langsung bilang siapapun yang tidak salat sebagai orang kafir, karena sungguh yang membedakan antara Muslim dengan orang kafir adalah salat.
Lalu bagaimana jika kita menemui teman kita meninggalkan atau dengan sengaja tidak salat?
Cara menyikapi yang benar
Muslim satu dengan Muslim lainnya adalah saudara.
Bagi sesama saudara sudah seharusnya untuk mengingatkan dan mengajak kepada kebaikan.
Maka dari itu apabila melihat teman yang tidak salat, kita wajib mengingatkan dan mengajaknya untuk salat.
Namun tentu saja mengingatkan dan mengajaknya dengan cara yang baik dan tidak menyinggung perasaannya.
Contoh mengingatkan dan mengajak dengan cara yang baik, yaitu:
- Menawarkan salat ketika sudah masuk waktu salat.
- Mengingatkan bahwa salat adalah kewajiban.
- Mengajak untuk salat berjamaah.
Cara menyikapi yang salah
Memanglah hukumnya wajib bagi Muslim untuk mengingatkan teman yang tidak salat, tetapi ada yang perlu diperhatikan.
Ketika mengajak teman untuk salat, jangan sekali-kali merasa lebih baik dari teman yang tidak salat tersebut.
Jangan sekali-kali merasa kalau kita lebih baik daripada teman kita.
Jangan sampai di dalam hati timbul perasaan merasa lebih baik, paling benar, paling suci, atau juga lebih unggul daripada teman yang tidak salat tersebut.
Itu semua termasuk tindakan Takabur atau sombong, karena sesungguhnya semua manusia itu sama, tidak ada yang paling baik atau sempurna.
Artikel ini ditulis oleh Muhammad Abiel Mahasin – mahasiswa magang di Memorandum






