Tukang Pijat Keliling Yang Wujudkan Impian Naik Haji

oleh -27 Dilihat

SURABAYA,MEMORANDUM – Bagi Supiyah, seorang tukang pijat keliling berusia 60 tahun, menunaikan ibadah haji ke Baitullah bukanlah soal seberapa banyak harta yang dimiliki, melainkan seberapa berkah rezeki yang Allah SWT berikan.

Begitu juga dengan yang dialami Supiyah, jemaah haji kloter 15 asal Kota Surabaya, yang sehari-hari menjadi tukang pijat keliling di Surabaya.

Perempuan berusia 60 tahun ini tak menyangka jika ia bisa berangkat menunaikan ibadah haji tahun 2024 ini.

Walaupun penghasilannya tidak menentu, tekad kuat Supiyah untuk menabung selama 24 tahun membawanya ke tanah suci tahun ini.

Sejak usia 17 tahun, Supiyah telah bekerja keras sebagai tukang pijat keliling di Surabaya. Dari hasil kerja kerasnya, dia menyisihkan Rp 10.000 setiap hari untuk mewujudkan mimpinya naik haji.

“Penghasilan saya tidak tentu, kadang dibayar Rp 30.000, ada juga yang membayar Rp 70.000,” tutur Supiyah, Sabtu 18 Mei 2024.

Dengan tekad yang kuat, Supiyah berhasil membeli emas seberat 60 gram untuk mendaftar biaya haji di tahun 2010. Dia terus berjuang untuk melunasi biaya perjalanan ibadah haji.

Baca Juga:  Jemaah Haji Indonesia Diminta Jaga Kesehatan Jelang Berangkat ke Arab Saudi
-->

“Meskipun penghasilan saya tidak tetap,Alhamdulillah sedikit demi sedikit saya bisa nabung untuk haji yang penting tekadnya kuat,” tuturnya.

Supiyah seharusnya berangkat haji di tahun 2021, namun karena pandemi Covid-19, keberangkatannya tertunda hingga tahun ini.

“Harusnya 2021 berangkat tapi karena Covid-19 akhirnya mundur dan juga baru sempat ada uang juga untuk melunasi, akhirnya berangkat tahun ini,” ungkap ibu lima anak tersebut.

Di tanah suci, Supiyah telah menyiapkan doa khusus untuk kesehatan, kelancaran rezeki, dan panjang umur. Dia juga bersedia membantu orang lain dengan memijat, asalkan tidak mengganggu waktu ibadahnya.

“Ya doanya gak banyak-banyak diberi sehat, lancar rezeki dan panjang umur,” ujar Supiah.

“Waktu masuk di asrama haji saja sudah ada yang pijat.Alhamdulillah diberi imbalan Rp 50 ribu.Ya nanti jika sudah di Makkah ada yang minta pijat ya tetap dilayani kan membantu orang dapat pahala,” pungkasnya.

Kisah Supiyah merupakan inspiratif bagi banyak orang, bahwa dengan tekad dan kerja keras, mimpi dapat diraih, bahkan untuk menunaikan ibadah haji.(“)