Siapa Malaikat di Bahu Kita? Ini Tugas dan Perannya

oleh -6566 Dilihat

MEMORANDUM – Dalam ajaran Islam, setiap manusia selalu ditemani oleh dua malaikat yang berada di bahu kanan dan kiri.

Kedua malaikat ini dikenal sebagai Malaikat Raqib dan Atid, yang memiliki tugas utama mencatat amal perbuatan manusia.

Keberadaan mereka menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu berbuat baik dan menjauhi keburukan.

Siapa Malaikat Raqib dan Atid?

Malaikat Raqib dan Atid merupakan dua malaikat pencatat amal yang Allah tugaskan untuk mencatat setiap perbuatan manusia, baik yang baik maupun yang buruk.

Nama mereka diambil dari kata dalam bahasa Arab:

Raqib (رقيب) yang berarti “pengawas” atau “penjaga”, bertugas mencatat amal baik manusia.

Atid (عتيد) yang berarti “selalu siap” atau “siaga”, bertugas mencatat amal buruk manusia.

Dalil tentang Malaikat Pencatat Amal

Keberadaan malaikat pencatat amal disebutkan dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam Surah Qaf ayat 17-18:

“(Yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tiada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS. Qaf: 17-18)

Ayat ini menegaskan bahwa setiap manusia diawasi dan segala perbuatannya tidak luput dari catatan malaikat.

Tugas Malaikat di Bahu Kanan dan Kiri

Setiap tindakan manusia akan dicatat dengan teliti oleh malaikat ini:

Malaikat Raqib (Bahu Kanan): Mencatat semua amal kebaikan, seperti sholat, sedekah, dzikir, dan perbuatan baik lainnya.

Malaikat Atid (Bahu Kiri): Mencatat semua amal buruk, seperti berkata kasar, berbohong, mencuri, atau melakukan dosa lainnya.

Mengapa Kita Harus Mengingat Peran Malaikat Ini?

Keberadaan malaikat pencatat amal menjadi pengingat bagi kita untuk selalu menjaga ucapan dan perbuatan.

Dengan menyadari bahwa setiap hal yang kita lakukan akan dicatat, kita akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan lebih berusaha untuk memperbanyak amal kebaikan.

Artikel ini ditulis oleh Choirul Nisa – mahasiswa magang di Memorandum

Penulis: Choirul Nisa
Editor: Agus Supriyadi


No More Posts Available.

No more pages to load.